Dulu Sopir Taxi Sekarang Jadi Bos Usaha Roti

Dulu Sopir Taxi Sekarang Jadi Bos Usaha Roti

Menjadi pengusaha sukses tentunya menjadi keinginan sebagian orang ,namun hanya sedikit orang yang benar benar ingin dan mau membayar harganya . Di antara kita mungkin juga banyak yang ingin menjadi pengusaha sukses karena dengan punya usaha kita bisa mengatur waktu sendiri , mempunyai pengahasilan tak terbatas, bisa memiliki waktu lebih banyak untuk keluarga , bersosial lebih banyak .Namun jalan untuk menuju ke sana memang berliku tak mulus ,karena demikian banyak orang yang takut keluar dari zona nyaman dan memilih menjadi orang gajian dengan jam kerja yang terikat.Anda ingin jadi pengusaha yuk simak kisah Bp.Bukhori yang kini jadi bos usaha roti .

Tentang Bpk.Buchori 

Laki laki kelahiran  Yogyakarta, 26 Maret 1969 ini sejak kecil memang bercita cita ingin mempunyai uang banyak .Namun saat itu di belum paham bagaimana caranya untuk mendapatkan uang yang banyak.Sejak kecil ia memang di didik oleh orang tuanya untuk tidak bergantung dengan orang lain . Sejak di bangku SMA jiwa kewirausahaannya sudah mulai  di tempa , ia pernah berjualan pernak pernik ,stiker dan tas rotan .Tas rotan tersebut buatan orang tuanya sendiri yang ia jajakan di sela sela waktu istirahat sekolah . 

Awal Mula Mendirikan Usaha Roti Aflah 

Bukhori muda pernah mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi yakni di IAIN Sunan Kalijaga saat ini sudah menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga di fakultas dakwah .Kalau di tanya masuk faklutas dakwah ,mau jadi apa juga bingung ,yang ia tahu ia kuliah niatnya untuk memeperluas lawasan dan mencari relasi sebanyak banyak nya . Selain kuliah ,ia juga aktif dalam organisasi .Memang bukhori muda di kenal pribadi yang ambisius ,asal sesuatu hak itu bermanfaat ia ingin mengambil manfaatnya . Di sela sela kuliah ia berbeda dari orang lain ,yang lain mungkin cuma kuliah pulang kuliah pulang , ia nyambi kerja jadi sopir taxi dan loper koran .Hal itu ia lakukan karena ia meringankan beban kedua orang tuanya yang saat itu hanyalah guru honorer dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Ia tak pernah mengeluh menjalani kesibukan pekerjaan itu di sela sela kuliahnya . Singkat cerita ia telah melalui waktu 4 tahunan untuk kuliah sambil bekerja . Setelah lulus walaupun tanpa di wisuda karena sebelumnya ia sudah sidang skripsi . Memang pilihannya ia tidak iku wisuda .
Jiwa bisnisnya tetap membara walaupun ia pernah sambil bekerja menjadi sopir .Setelah selesai kuliah ia memutuskan menikahi tin khotimah gadis pujaannya .Di awal awal menikah ia mulai berbisnis keripik ,namun karena di rasa kurang menguntungkan akhirnya ia sempat vakum untuk berbisnis.Saat itulah masa masa kegagalan bukhori . Saat itu masih mempunyai tabungan sekitar 40 juta . Anehnya ia tidak menggunakannya untuk mencoba bisnis lain namun ia memutuskan menggunakan uangnya untuk berhaji .Dalam hatinya ia berjanji suatu saat akan mengajak istri tercintanya untuk juga menunaikkan haji.Selepas haji ia merasa ada panggilan kuat , ia saat itu memiliki ide untuk membuat usaha roti dengan sisa tabungannya yang hanya 4 jutaan ia memberanikan diri untuk memulai bisnis walaupun ia sendiri tidak tahu cara membuatnya .Saat itu untuk masalah membuat roti ia serahkan kepada sang istri tercinta . Ia bagian memasarkan ,berbulan bulan ia menjalankan itu bersama istrinya , karena respon masyarakat bagus ia merasa mulai mendapatkan untung , lalu ia berani merekrut karyawan. Merk rotinya ia namai aflah yakni di ambil dari bahasa arab yang artinya lebih beruntung. Karena ketekunan dan kerja kerasnya saat ini ia telah memiliki gerai kurang lebih  7 yang tersebar di provinsi DIY dan Jawa Tengah. Di Jogja sendiri yakni di Jln. Sorobayan 01 Sanden, Bantul, Yogyakarta.Selain usaha roti saat ini Bpk.Buchori juga memiliki usaha beberapa catering . 

Buah Kesuksesan 

Berkat kesuksesannya sekarang uang bukanlah masalah baginya ,usaha yang omsetnya mencapai ratusan juta tak membuatnya lupa daratan  .Ia tak lupa untuk berbagi masyarakat untuk menularkan ilmu bisnisnya .Ia bersama majelis ad dhuha  membangun pondok pesantren entrepreneur yang bernama ad dhuha.
Peresmian Pondok Pesntren Ad Dhuha oleh Bupati Bantul
Kata ad dhuha ia ambil dalam bahasa arab yang artinya waktu dhuha .Kata tersebut sengaja di ambil karena terinspirasi dari majelis ad dhuha yang ia dirikan yang saat ini memiliki jamaah hampir ribuan . Majelis ini di antara agendanya adalah sholat dhuha, pengajian dan sharing bisnis. 
Pondok pesantren ini seluruhnya gratis mulai dari uang makan ,biaya asrama dll bagi para santri.Di pondok pesantren ini para santri tidak hanya di di beri wawasan agama sebagaimana di pondok pesantren pada umumnya namun juga kewirausahaanya .Sebagaimana visi pondok pesantren ini yakni menanamkan jiwa kewirausahaan yang agamamis bagi para santri.Salah satu kunci sukses berwirausaha menurut Sandiaga Uno pengusaha nasional yang pernah di undang di pesantren ini adalah dengan memuliakan dhuha yakni dengan mengerjakan sholat sunnah dhuha . 
ngaji bisnis oleh Sandiaga Uno ,pengusaha yang di kenal sangat religius

Comments